Terminologi yang Umumnya Berkaitan dengan Pemrosesan Karbida Silikon

Silikon Karbida Rekristalisasi (RXSIC, ReSIC, RSIC, R-SIC). Bahan baku awalnya adalah silikon karbida. Tidak ada bahan pembantu pemadatan yang digunakan. Kompak hijau dipanaskan hingga lebih dari 2200ºC untuk pemadatan akhir. Material yang dihasilkan memiliki porositas sekitar 25%, yang membatasi sifat mekanisnya; namun, material tersebut dapat sangat murni. Proses ini sangat ekonomis.
Karbida Silikon Terikat Reaksi (RBSIC). Bahan baku awalnya adalah silikon karbida ditambah karbon. Komponen hijau kemudian diinfiltrasi dengan silikon cair di atas 1450ºC dengan reaksi: SiC + C + Si -> SiC. Struktur mikro umumnya mengandung sejumlah silikon berlebih, yang membatasi sifat suhu tinggi dan ketahanan korosinya. Perubahan dimensi yang terjadi selama proses ini sangat kecil; namun, lapisan silikon seringkali terdapat pada permukaan komponen akhir. ZPC RBSiC mengadopsi teknologi canggih, menghasilkan lapisan tahan aus, pelat, ubin, lapisan siklon, blok, komponen tidak beraturan, serta nozel FGD, penukar panas, pipa, tabung, dan sebagainya yang tahan aus & korosi.

Karbida Silikon Terikat Nitrida (NBSIC, NSIC). Bahan baku awalnya adalah silikon karbida ditambah bubuk silikon. Kompak hijau dibakar dalam atmosfer nitrogen di mana reaksi SiC + 3Si + 2N2 -> SiC + Si3N4 terjadi. Material akhir menunjukkan sedikit perubahan dimensi selama pemrosesan. Material ini menunjukkan tingkat porositas tertentu (biasanya sekitar 20%).

Karbida Silikon Sinter Langsung (SSIC). Karbida silikon adalah bahan baku awal. Bahan pembantu pemadatan adalah boron dan karbon, dan pemadatan terjadi melalui proses reaksi padatan di atas 2200ºC. Sifat suhu tinggi dan ketahanan korosinya unggul karena tidak adanya fase kedua yang bersifat seperti kaca pada batas butir.

Karbida Silikon Sinter Fase Cair (LSSIC). Silikon karbida adalah bahan baku awal. Bahan pembantu pemadatan adalah itrium oksida dan aluminium oksida. Pemadatan terjadi di atas 2100ºC melalui reaksi fase cair dan menghasilkan fase kedua yang seperti kaca. Sifat mekanisnya umumnya lebih unggul daripada SSIC, tetapi sifat suhu tinggi dan ketahanan korosinya kurang baik.

Karbida Silikon Tekan Panas (HPSIC). Serbuk karbida silikon digunakan sebagai bahan baku awal. Bahan pembantu pemadatan umumnya berupa boron ditambah karbon atau itrium oksida ditambah aluminium oksida. Pemadatan terjadi melalui penerapan tekanan mekanis dan suhu secara bersamaan di dalam rongga cetakan grafit. Bentuknya berupa pelat sederhana. Bahan pembantu sintering dalam jumlah sedikit dapat digunakan. Sifat mekanis material tekan panas digunakan sebagai dasar pembanding proses lainnya. Sifat listrik dapat diubah oleh perubahan bahan pembantu pemadatan.

Karbida Silikon CVD (CVDSIC). Material ini dibentuk melalui proses deposisi uap kimia (CVD) yang melibatkan reaksi: CH3SiCl3 -> SiC + 3HCl. Reaksi ini berlangsung di bawah atmosfer H2 dengan SiC diendapkan pada substrat grafit. Proses ini menghasilkan material dengan kemurnian yang sangat tinggi; namun, hanya pelat sederhana yang dapat dibuat. Proses ini sangat mahal karena waktu reaksi yang lambat.

Karbida Silikon Komposit Uap Kimia (CVCSiC). Proses ini dimulai dengan prekursor grafit yang dipatenkan yang diproses menjadi bentuk mendekati bentuk bersih dalam keadaan grafit. Proses konversi ini menjadikan komponen grafit tersebut mengalami reaksi uap-padat in situ untuk menghasilkan SiC polikristalin yang tepat secara stoikiometris. Proses yang terkontrol ketat ini memungkinkan desain yang rumit untuk diproduksi dalam komponen SiC yang telah dikonversi sepenuhnya, dengan fitur toleransi yang ketat dan kemurnian yang tinggi. Proses konversi ini mempersingkat waktu produksi normal dan mengurangi biaya dibandingkan metode lain.* Sumber (kecuali yang disebutkan): Ceradyne Inc., Costa Mesa, California.


Waktu posting: 16-Jun-2018
Obrolan Daring WhatsApp!